PPG dan Implementasi Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)

Blogspot.kembangkuning.com Hai semoga hatimu selalu tenang. Saat Ini mari kita kupas tuntas fakta-fakta tentang PPG, Asesmen Kompetensi Minimum (AKM). Artikel Yang Menjelaskan PPG, Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) PPG dan Implementasi Asesmen Kompetensi Minimum AKM Mari kita bahas tuntas artikel ini hingga bagian penutup.

PPG dan Implementasi Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)

Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) merupakan program pendidikan yang bertujuan untuk mempersiapkan calon guru agar memiliki kompetensi profesional sebagai pendidik. Salah satu aspek penting dalam PPG adalah implementasi Asesmen Kompetensi Minimum (AKM).

AKM merupakan asesmen yang dirancang untuk mengukur kompetensi dasar siswa dalam literasi dan numerasi. Implementasi AKM dalam PPG bertujuan untuk memastikan bahwa calon guru memiliki pemahaman yang mendalam tentang kompetensi dasar ini dan dapat mengajarkannya secara efektif kepada siswa.

Dalam PPG, AKM diimplementasikan melalui berbagai metode, antara lain:

• Tes Tertulis: Tes tertulis digunakan untuk mengukur pemahaman calon guru tentang konsep-konsep dasar literasi dan numerasi.
• Observasi Mengajar: Observasi mengajar digunakan untuk menilai kemampuan calon guru dalam menerapkan konsep-konsep literasi dan numerasi dalam praktik mengajar.
• Portofolio: Portofolio digunakan untuk mengumpulkan bukti-bukti kompetensi calon guru dalam literasi dan numerasi, seperti rencana pembelajaran, bahan ajar, dan hasil penilaian siswa.

Implementasi AKM dalam PPG memiliki beberapa manfaat, antara lain:

• Meningkatkan Kualitas Guru: AKM membantu memastikan bahwa calon guru memiliki kompetensi dasar yang kuat dalam literasi dan numerasi, sehingga dapat meningkatkan kualitas pengajaran di sekolah.
• Meningkatkan Hasil Belajar Siswa: Guru yang memiliki kompetensi literasi dan numerasi yang baik dapat mengajarkan konsep-konsep ini secara efektif kepada siswa, sehingga meningkatkan hasil belajar siswa.
• Memenuhi Standar Nasional: AKM merupakan asesmen yang selaras dengan standar nasional pendidikan, sehingga memastikan bahwa calon guru memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan.

Namun, implementasi AKM dalam PPG juga memiliki beberapa tantangan, antara lain:

• Beban Kerja Tambahan: AKM dapat menambah beban kerja calon guru, karena mereka harus mempersiapkan diri untuk berbagai metode asesmen.
• Kurangnya Sumber Daya: Beberapa lembaga PPG mungkin tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk melaksanakan AKM secara efektif.
• Keterbatasan Waktu: Waktu yang tersedia untuk implementasi AKM dalam PPG mungkin terbatas, sehingga dapat mempengaruhi kualitas asesmen.

Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, diperlukan kolaborasi antara lembaga PPG, pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya. Dengan memastikan bahwa AKM diimplementasikan secara efektif, kita dapat meningkatkan kualitas guru dan pada akhirnya meningkatkan hasil belajar siswa.

Selain manfaat dan tantangan yang disebutkan di atas, implementasi AKM dalam PPG juga memiliki implikasi penting bagi pengembangan profesional guru. AKM dapat menjadi alat yang berharga bagi guru untuk mengidentifikasi area-area yang perlu ditingkatkan dan mengembangkan kompetensi mereka secara berkelanjutan.

Dengan demikian, implementasi AKM dalam PPG merupakan langkah penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Dengan memastikan bahwa calon guru memiliki kompetensi dasar yang kuat dalam literasi dan numerasi, kita dapat mempersiapkan mereka untuk menjadi pendidik yang efektif dan berkontribusi pada kemajuan pendidikan bangsa.

Sekian ulasan komprehensif mengenai ppg dan implementasi asesmen kompetensi minimum akm yang saya berikan melalui ppg, asesmen kompetensi minimum (akm) Jangan lupa untuk terus belajar dan mengembangkan diri selalu bersyukur atas pencapaian dan jaga kesehatan paru-paru. Silakan share kepada rekan-rekanmu. cek artikel menarik lainnya di bawah ini. Terima kasih.